Rich People Problem ( Masalah Orang Kaya ) - Kevin Kwan

PEI Rich people Problem
Rich People Problem

Judul Buku : Rich People Problems (Masalah Orang Kaya)

Penulis : Kevin Kwan

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun : 2018

Tebal halaman : 478 halaman

ISBN : 9786020380926

Lanjutan dari Rich China Girlfirend


Blurb

Ketika mendengar bahwa neneknya, Su Yi, sakit keras, Nicholas Young bergegas pulang---namun ia tidak sendirian. Keluarga Shang-Young dari seluruh penjuru dunia ikut berkumpul, seolah akan merawat sang nenek tapi sebetulnya ingin memperebutkan harta melimpah yang dimiliki Su Yi. 
Semua anggota keluarga diam-diam mengincar Tyersall Park---lahan premium di jantung Singapura. Tempat itu pun menjadi penuh intrik dan tahu-tahu Nicholas dilarang masuk ke sana. 
Sementara keluarganya memperebutkan warisan, Astrid Leong berada di pusat badai yang berbeda: ia jatuh cinta pada kekasih lamanya Charlie Wu, tapi diganggu mantan istri Charlie, yang bertekad menghancurkan hubungan dan reputasi Astrid. Sementara itu, Kitty Pong, yang menikah dengan miliuner Jack Bing, mendapatkan lawan yang seimbang, yaitu Colette, putri tirinya.

Sinopsis

Shang Su Yi mengalami serangan jantung ketika seluruh keluarganya sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Alfred Shang, adik Su Yi dalam liburannya langsung kaget dengan keadaan Su Yi ditambah karena kabar dari Professor Oon, dokter pribadi keluarga yang dibayar mahal, malah mengurusi pasien lain saat Su Yi dalam keadaan sekarat seperti itu. Mendengar Professor Oon dalam perjalanan pesawat ke Australia saat itu, Alfred melakukan tindakan yang sangat mencengangkan.

Astrid Leong, sang model cantik dari keluarga Leong, sedang menghadiri sebuah acara di gedung mewah bersama 300 perempuan terkenal dan terpandang lainnya. Tak disangka, Isabel (mantan isteri Charlie Wu) datang dengan tujuan mempermalukan Astrid di depan orang banyak karena ulahnya yang tidak diterima oleh Isabel.

Nicholas Young yang sedang jauh di New York juga mendapatkan kabar sakitnya sang nenek yang sejak 4 tahun lalu tidak berbicara dengannya bahkan "mengusirnya" dari Tyersall Park, rumah istana masa kecil Nick. Nick bersikeras untuk tidak akan pulang ke Singapura karena masih merasa tidak nyaman dengan perlakuan keluarganya terutama Su Yi terhadap Rachel, namun dengan paksaan Rachel sendiri, akhirnya Nick pulang ke Singapura untuk menjenguk sang nenek yang mungkin untuk kali terakhirnya untuk meminta maaf kepada Su Yi.

Semua anak-anak Su Yi sudah berkumpul di Tyersall Park dalam beberapa hari sejak Su Yi dipindahkan dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura ke kamar pribadinya di Tyersall Park yang sudah disulap seperti ruangan rumah sakit VVIP dengan berbagai peralatan medis canggih. Mulai dari anak pertama Felicity Leong dan suaminya Harry Leong berserta anak-anaknya, termasuk Astrid Leong. Biby Chatrine Young juga datang dari Thailand, Alexandra Cheng beserta suaminya yang dokter juga datang dari Hongking membawa semua keluarganya termasuk anak dan cucunya, serta tak lupa Phillip Young, putra satu-satunya Su Yi datang dari Australia bersama Eleanor.

Nick tiba di Singapura dijemput oleh sahabatnya Collin Kho di Bandara dan langsung menuju ke Tyersall Park. Saat tiba di gerbang, para Gurkha penjaga gerbang malah mencegah Nick masuk karena tidak ada dalam daftar tamu yang diberikan kepadanya oleh pihak keluarga. Nick dan Collin bingung dengan perlakuan para penjaga yang pasti mengetahui siapa Nick sebenarnya.

Di sisi lain, cerita tentang sang social climber Kitty Pong, kembali hadir dengan mengejutkan karena ternyata dia dekat dengan Araminta Lee yang merupakan isteri dari Collin Kho. Kitty Pong sudah menikah dengan salah satu orang kaya di Shanghai, China. Kitty Pong makin menjadi-jadi semenjak menikah dengan lelaki tersebut, namun tetap dihantui dengan iri hati kepada Collete Bing.

Saat seluruh keluarga sibuk dengan Su Yi yang sedang sekarat, Astrid kemudian menggemparkan keluarga dengan beritanya yang diposting oleh papparazi. Bahkan, sampai ke telinga Jacqueline Ling, yang saat itu sedang berada di kediaman paman Alfred Shang di Inggris. Masalah itu membuat semua keluarga Su Yi tidak habis pikir.

Kalian semua membicarakan Rachel seakan-akan dia semacam anjing pameran! Apa pentingnya penampilan selama mereka saling mencintai? - Lucia Shang halaman 166.

Dengan Astrid yang memiliki masalah atau skandal baru, Nick yang jelas tidak disenangi lagi oleh Su Yi, akhirnya membuat banyak pihak bertanya siapa yang akan mendapatkan Tyersall Park ketika Su Yi meninggal. Ditambah beberapa hari sebelumnya, Su Yi memerintahkan agar pengacara pribadinya datang ke rumahnya saat Su Yi masih terbaring lemah. Eddie Cheng sepupu Nick yang sangat oportunis, perfeksionis, ambisius dan keras kepala banyak mengambil kesempatan bahkan melancarkan aksi liciknya selama Su Yi dalam keadaan sekarat, namun tidak ada seorangpun yang menyetujuinya, bahkan ibunya Alix menganggapnya sudah gila.

Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Su Yi kembali sehat atau malah harus meninggalkan keluarganya? 


Bagaimana kelanjutan kehidupan panjat sosial Kitty Pong? Apakah ia akan bertaubat dan sadar atau malah menjadi-jadi?

Review

Alur
Cerita di novel ini sebenarnya sangat ruwet seperti cerita di buku keduanya, tapi jika telah membaca seri ini dari awal, maka akan mudah mengikutinya tanpa harus membolak-balik ke halaman depan (silsilah keluarga). Buku ketiga ini fokus ceritanya makin terbagi, namun tetap foksunya kepada keluarga Su Yi. Fokus lainnya sebenarnya adalah Kitty Pong.

Alurnya seperti di buku pertama dan kedua, semuanya alur cepat namun di dapatkan di beberapa chapter, alur mundur ke tahun-tahun tertentu. Setiap chapter akan memberikan kejutan demi kejutan yang baru terungkap di buku ketiga ini, mulai dari kehidupan Su Yi di masa lalu, bahkan kehidupan para pembantu di Tyersall Park. 

Cerita
Cerita yang diberikan sangat menarik dan membuat saya sebagai pembaca sekaligus penggemar seri ini tidak bisa berhenti untuk membaca kelanjutan ceritanya, meskipun premisnya sangat sederha, tetapi Kevin Kwan membuat cerita yang sangat menarik, komedi, dan witty. Satu-satunya yang saya kurang senang adalah penjelasan terhadap hal-hal yang berbau kekayaan sangat kompleks dan detil, seperti penjelasan mengenai motif, gaya pakaian, merk jamtangan, bahkan sampai teksturnya. Hal tersebut sebenarnya menarik karena membuat nuansa horang kayah dalam buku ini makin terasa, namun mungkin karena saya adalah segelintir rakyat jelata jadi agak kurang nyaman LOL.

Bagian yang paling kusuka adalah bagian saat-saat Su Yi berada dalam fase bermimpi saat ia tertidur dalam sakitnya. Pembaca akan diantar ke kehidupan awal-awal Su Yi bersama Sir James Young (suaminya). Di bagian itu, pembaca akan mendapatkan cerita lain dari sosok Su Yi yang strong. Serta cerita dari para abdi Su Yi (pembantu) di Tyersall Park yang cukup memiliki andil untuk kembali mengharmoniskan hubungan keluarga tersebut.

Bagian paling favorit dari seluruh bagian adalah pada halaman 255 sampai 265, saya tidak bisa memberitahu apa yang terjadi di halaman tersebut, namun saat membacanya saya terbawa ke dalam emosi yang dirasakan oleh para tokoh di dalam yang terlibat di halaman tersebut. Dan setelah bagian itulah sebenarnya cerita mulai sangat menarik dan membuat saya berkata "kenapa buku ini akan berakhir" saya butuh buku keempat atau bahkan hingga kelimanya.

Banyak part-part yang membuat saya cukup tertawa ketika membayangkan adegannya divisualisasikan ke dalam sebuah film. Misalnya part ketika Eddie Cheng menyuruh Fiona dan anak perempuannya Kalliste untuk menggunakan cadar saat event penting dalam buku ini. Eddie ini memang sudah sangat gila. Dan beberapa part lainnya lagi membuat pembaca tidak habis pikir

"Aku baru membawa Valentino ke dokter bedah plastiknya. Kelopak matanya mulai turun, jadi dilakukan operasi pengangkatan mata. Dagunya juga dioperasi sedikit saja. Lihat betapa tampannya dia sekarang? "
"Ada dokter bedah plastik untuk ikan?" Tanya Astrid tak percaya"
"Yang terbaik di dunia, ada di sini di Singapura! Spesialisasinya adalah arwana." - halaman 248 

Keunikan lainnya adalah sama dengan review saya di buku keduanya. Kevin Kwan menulis ceritanya bukan hanya dengan narasi panjang, namun diselingi dengan artikel berita online, koran, atau percakapan di handphone melalui pesan singkat.


Tokoh

Tidak banyak yang berubah dari penokohan dan watak setiap tokoh, hanya saja banyaknya penambahan porsi setiap tokoh, karena hampir seluruh keluarga Su Yi ada di Tyersall Park dengan motivasi masing-masing. Sebenarnya saya senang dengan perubahan watak Eleanor yang mulai menerima Rachel, tetapi tetap saja dengan motivasi tertentu. Tokoh lain yang membuat saya kagum adalah sosok Su Yi, baca sendiri mengapa saya kagum.

Nah salah satu yang saya suka dari novel ini mengenai penokohannya adalah tidak ada tokoh yang sangat jahat, kejam atau licik. Semua tokoh baik cuma dalam persepsi yang berbeda-beda. Hal tersebut yang membuat series ini keren dan istimewa dibandingkan cerita-cerita dengan premis yang sama.

Rekomendasi dan Kesan

Buku sekaligus seri ini sangat saya rekomendasikan kepada orang-orang yang masih menganggap bahwa kaya tujuh turunan itu cukup membuat kita bahagia. Pesan yang saya dapatkan adalah semakin kompleks keluarga, semakin kaya maka semakin banyak masalah yang didapatkan dalam keluarga bahkan di hal-hal sepele saja.(alifswahyudi)


PEI download


Komentar

Popular Post

Dunia Kafka karya Haruki Murakami

A Man Called Ove - Fredrik Beckman

Nagasasra dan Sabuk Inten - SH Mintardja