Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ahmad Fuadi

Negeri 5 Menara - Ahmad Fuadi

Gambar
Negeri 5 Menara Ini adalah novel pertama dari Trilogi Negeri 5 Menara Judul                        : Negeri 5 menara Pengarang                : A.fuadi Penerbit                    : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit              : Tahun 2009 Jumlah halaman       : Xii + 423 halaman Kota tempat terbit    : Jakarta Kategori                   : Novel/Fiksi Ukuran Novel          : 19,7 x 13,7 cm SINOPSIS Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Alif dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif sudah berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri di Padang yang akan memuluskan langka...

Ranah 3 Warna - Ahmad Fuadi

Gambar
Ranah 3 Warna Penulis  : Ahmad Fuadi Penerebit : PT.Gramedia Pustaka Utama Tahun pertama terbit : 2011 Jumlah halaman : 473 Novel ini merupakan rangkaian kedua dari Trilogi Negeri Lima Menara. Jadi, tokoh utama pada kisah ini masih sama dengan di buku pertamanya, Negeri 5 Menara, yaitu Alif Fikri. Hanya saja, pada kisah ini lebih fokus pada kehidupan dan konflik yang dialami oleh Alif setelah lulus pesantren. Dikisahkan, Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Selepas dari pesantren, Alif dilingkupi banyak cita-cita, salah satunya adalah melanjutkan pendidikan di bidang teknologi tinggi di Bandung, sukses seperti Pak Habibie lalu merantau ke Amerika Serikat. Namun keinginan Alif tersebut tiba-tiba membuat ia sadar bahwa ia tak memiliki ijazah, karena pada saat itu pondok pesantren belum berwenang    untuk menerbitkan ijazah layaknya sekolah yang disubsidi pemerintah. Tapi hal tersebut tidak menggoyahkan cita-cita Alif. Dengan kerja kerasnya ia kemudi...

Rantau 1 Muara - Ahmad Fuadi

Gambar
Rantau 1 Muara SINOPSIS Novel ini adalah novel ketiga dari serangkaian trilogi  Negeri 5 Menara.  Novel ini dibuka dengan Alif yang baru saja lulus dari Universitas Padjajaran. Ia yakin akan mudah mendapat pekerjaan. Tetapi ternyata tidak sesuai harapannya. Ia wisuda saat negaranya sedang krisis moneter hingga sulit mencari pekerjaan. Ia mengalami kegalauan yang sangat hebat. Di sisi lain ia juga harus membiayai Amak dan adik-adiknya. Untung saja Bang Togar mengingatkan bahwa media yang memublikasikan karyanya ada yang belum menyerahkan honor kepada Alif semasa Alif di Kanada. Ia mendapat pencerahan. Alif  akhirnya menjadi penulis kolom tetap di  Warta Bandung  dan media yang berbeda memintanya menulis mengenai analisis politik luar negeri. Kini setiap tulisan yang keluar dari kamarnya adalah tulisan yang pasti dimuat.  Jatah kiriman untuk Amak dan biaya sekolah adik-adiknya pun naik tiap bulannya. Alif mendapat tawraan untuk menjadi warta...