The Sicilian karya Mario Puzo
Sang robin hood dari tanah Sisilia tahun 50an, bermuka tampan, tidak serakah, cenderung polos dalam sex, dan tak suka membunuh dan menyuruh anak buahnya membunuh. Dia bukan mafia, dia hanyalah pemuda pencari keadilan kepada raja ollorto yang waktu itu berkuasa atas tanah tempat dia dilemparkan ke dunia. Dialah Salvatore Guiliano. Usianya baru 16 tahun sejak dia memutuskan untuk mengabdi ke tanah pujaannya. Tidak bisa membaca adalah kekurangannya dulu. Setelah bertemu dengan Hector Adonis sang professor sastra dan sejarah di universitas palermo, dia akhirnya bisa mengerti dunia. Si ayah baptis guilliano tersebut setidaknya cukup mengerti anak tersebut mempunyai kepandaian sosial yang tinggi. Bacaan di perpustakaannya pun menjadi makanan setiap hari Guilliano.
Don Croce Malo adalah pemimpin mafia. Gembul perutnya. Dengan perawakan sedikit menakutkan, namun bersikap dan berpikiran sangat sisilia. Tidak mudah terkejut, bertangan dingin, menguasai kementrian yang membawahi keamanan di kolong kota roma adalah isi dari perut gembulnya. Punya koneksi langsung dengan Don Vito Corleone sang godfather di seisi kolong Italia dan kolong parlemen Amerika, dipercaya sebagai penjaga anaknya selama berada di pengasingan serta menjadi pemburu no wahid Sang robin hood dari Sisilia adalah emban tertingginya. Menjadi pelindung bagi gesekan di pemerintahan, diktator, pemeras adalah sifatnya yang dikenal luas oleh keluarga kerajaan.
Aspanu pisciotta adalah sepupu guilliano. Usianya tak seberapa berbeda dengan guilliano. Patuh, sedikit haus darah, dan brutal namun tetap tunduk pada perintah kakak sepupunya adalah sifatnya. Ditambah mudah tersinggung sedikit adalah sifat kecilnya. Teman guilliano, wakil ketua robin hood *kalau kita bisa bilang mereka sekelompok robin hood* yang levelnya benar-benar di bawah menteri adalah dirinya. Membawai beratus-ratus anak buah, dan tidak pernah jauh dari guilliano serta mempunyai hubungan yang buruk dengan keluarganya adalah sisi aspanu. Sedikit plin-plan dan mudah goyang adalah sisi gelapnya.
Michael corleone adalah pria muda, tampan, anak ketiga godfather vito corleone, pernah sukses melakukan vendetta ke orang yang membuat popopnya hampir luluh lantak. Corleone adalah desanya, mengamankan diri kejaran kepolisian Amerika, dan ketika waktu pengasingannya yang 2 tahun sudah akan selesai dia disuruh bertahan disana guna mengantarkan turi guilliano ke long island tempat markas Don Vito Corleone adalah sebagian profilnya. Berjiwa muda membara melebihi kakaknya adalah sentuhan dari hatinya. Dan tidak bisa jauh dari Pete Clemenza adalah yang merupakan kesamaanya dengan Turi yang tidak bisa jauh dari Aspanunya.
Sebuah konflik dari buku ini cukup lama dimulainya. Penuh dengan simpanan-simpanan yang lebih bisa disamakan dengan kasus detektif, membuat ekspektasi awal pembaca kurang terpuaskan di puluhan halaman awal. Menjelang setengah puluhan, cerita baru dimulai. Ketidak inginan Turi bergabung dengan mafia di bawah pimpinan Don Croce Malo menjadikan si gembul naik pitam. Cara-cara pun dilemparkan untuk menjinakkan si tampan nan penolong ini. Mulai menginginkan guilliano menjadi anaknya atau lebih tepatnya menjadi pewaris kekuasaan mafianya, sampai yang paling licik menipunya saat pemilu caleg.
Menolong orang adalah hal yang paling membuat Turi begitu bahagia. Pria satu ini memang lebih pantas dijadikan sebagai robin hood modern. Karena dia benar-benar mencuri semua uang dari orang-orang kaya guna dibagikan kepada para petani yang dengan gaji 1 lira bahkan kurang per hari tersebut. Dia menghidupi janda-janda di sekitar montelepre dengan uang hasil rampasan tersebut. Ketidak adilan yang dia terima dari kecil sampai usia 16 tahun *bahkan lebih* telah membuatnya risih dengan keadaan itu.
Usia 16 tahun bagi Turi seperti usia paling puncak dia untuk bersabar menghadapi carabinieri yang sering membisu dengan aksi pemerasan yang begitu menyesakkan dada kecil Turi. Untunglah Aspanu mempunyai otak yang sama dnegan Turi. Dengan tanpa banyak ba-bi-bu dia menyatakan memegang utuh hukum omerta dan menyatakan tunduk dibawah kaki Turi sebagai tangan kanannya. Dan cerita dimulai dengan satu ikrar : tidak ada pembunuhan selama operasi mereka.
Itulah tadi cukilan panjang kisah yang ada di sekuel kedua punya Mario Puzo yang berjudul The sicilian. Kisah perjuangan menghancurkan ketidak adilan yang diciptakan mafia berhasil membuat pembaca begitu asik buat menikmatinya. Setiap kisah Turi begitu dikisahkan dengan jiwa muda Mario Puzo. Walaupun usia Puzo waktu itu jelas tidak semuda Turi, tapi darah muda sepertinya moncer dalam setiap kata yang dipakai untuk membuka lembaran otak Turi Guilliano.
Kalau buku pertama lebih berbicara tentang monopoli mafia, di buku ini sepertinya lebih ke arah petualangan dua bahkan lebih The Sisilian dalam setiap langkah mereka menghadapi penipuan, pengkhianatan, vendetta di tanah sub tropis tersebut. Ya, buku ini penuh dengan petualangan-petualangan mereka menghindari semua itu tadi. Namun, buku ini lebih mengedepankan sosok Turi Guiliano beserta ganknya dalam menghidupi dan mengisi perut orang Montelepre. Jadi jangan bicara tentang pendalaman karakter Don Croce Malo atau Hector adonis. Yang ada Hanya tentang Turi dan Aspanu beserta kisah hidup mereka sampai akhirnya dibolak-balikkan oleh menteri Trezza (menteri pertahanan italia) dan tentunya si gembul Croce Malo.
Walaupun begitu, buku ini memiliki daya magis yang luar biasa. Bagaimana kita bisa menjelajahi dalamnya kota Sisilia yang membuat kita ngeri ketika membaca The Godfather karena hasil dari kota itu yang rata-rata menjadi mafia. Dalam buku ini juga dibahas tentang cinta orang Sisilia, dan semua yang indah tentang Sisilia.
Untuk penutup, buku ini memang pantas buat dibaca dan dijadikan koleksi. Sebagai tambahan referensi tentang dunia mafia. Point yang bisa saya berikan adalah : 7/10
Sumber : bondchan
Selamat membaca!***
Komentar