Omerta karya Mario Puzo


Omerta - Mario Puzo


Ulasan :
Omerta, hukum tutup mulut Sisilia yg telah berabad-abad menjadi dasar ukuran kehormatan di kalangan mafia.Omerta lahir di perbukitan Sisilia,telah membawa kaum mafia melewati abad yg penuh perubahan.Namun kini pada akhir abad, hukum tersebut telah menjadi sisa peninggalan masa lalu.Kehormatan bisa tetap membisu, namun uanglah yg bicara.
New York,Don Raymonde Aprile, pemimpin mafia dibunuh.Tak seorang pun buka suara.NYPD & FBI seolah tutup mata. Keponakan sang don, Astorre Viola bersama agen FBI, Kurt Cilke melakukan penelusuran atas pembunuhan tersebut.Kebisuan yg muncul telah menyebar bagai virus.Namun dunia ini adalah dunia tanpa integritas dan penuh keserakahan.Dan ketika uang mulai bicara, bahkan badan federal sekelas NYPD pun bungkam.
Fantastico, itulah kata yg tepat untuk mendeskripsikan buku ini. Sama seperti The Godfather,intrik dunia mafia digambarkan dengan bagus.Tipu muslihat dan kelicikan khas mafia pun diperlihatkan dengan jelas. Satu hal yg mengagumkan dari novel mafia karya Mario Puzzo adalah betapa abu-abunya dunia. Seorang penjahat yg paling kejam pun, bisa dipuja bagai pahlawan dan menjadi legenda.Seorang aparat penegak hukum, yg seharusnya melindungi masyarakat,malah kadang bertindak bagai penjahat yg selalu mereka perangi. Sebagai orang Amerika keturunan Italia,Puzzo sanggup menggambarkan realita kehidupan imigran Italia dengan sangat apik. Kebobrokan aparat penegak hukum pun dijelaskan dengan gamblang.Ketika dua polisi NYPD mau menerima suap untuk tutup mulut atas pembunuhan Don Aprile.

Baca juga : Theraphy - Sebastian Fitzek

Judul Omerta dalam novel ini diambil dari inti cerita tentang seorang ketua mafia yg melanggar aturan omerta demi kepentingannya sendiri.Ketegangan dan kejutan terus ada sepanjang cerita.Masing-masing tokoh pada akhirnya saling terkait satu sama lain di akhir cerita.Melihat serunya cerita dalam buku ini, aku berharap semoga novel ini difilmkan.Mungkin akan menjadi legenda seperti The Godfather.Walaupun dari segi konflik dan jalinan cerita tidak seapik The Godfather,tapi buku ini sanggup menjadi obat rindu atas karya Puzzo dan novel tentang mafia. Jujur saja, agak sulit untuk mencari novel mafia sebagus The Godfather.Dari buku ini aku belajar satu hal, bahwa setiap manusia selalu simpati dengan ide dan perbuatannya.Aku akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatanku di hadapan Tuhan,karena aku bertindak adil setiap hari. Itulah kurang lebih perkataan Don Zeno pada seluruh cosca-nya. Kata-kata tersebut menggambarkan pemikiran dasar tindakan mafia.Yaitu menuntut keadilan.Tanpa peduli,tindakan mereka melanggar hukum.Kualitas seorang mafioso sejati dilihat bagaimana ia menjaga kehormatan dan menuntut keadilan serta menghukum dengan keras seluruh penentangnya. Gambaran pemimpin yg tegas,dan terkadang kejam.Gambaran sempurna dari Don Mario Puzzo yg hebat. Bravo!! (febyannote)


PEI download

Selamat membaca!***

Komentar

Popular Post

Dunia Kafka karya Haruki Murakami

A Man Called Ove - Fredrik Beckman

Nagasasra dan Sabuk Inten - SH Mintardja