Shadow Kiss - Richelle Mead

Shadow Kiss
shadow+Kiss

Rose tahu dia tak bisa mencintai sesama pengawal. Sahabatnya, Lissa—putri Dragomir terakhir yang akan dikawalnya kelak—harus selalu diutamakan. Sayangnya, Rose tak bisa berkutik dalam perasaannya terhadap Dimitri Belikov, pengawal yang disiapkan menjadi partner Rose untuk menjaga Lissa. 
Tetapi sejak membunuh Strigoi untuk pertama kalinya, Rose kerap uring-uringan. Sesuatu yang gelap tumbuh dalam pikirannya, dan berulang kali dia didatangi hantu, yang memperingatkannya akan bahaya yang mengancam Akademi. 
Karena hubungannya dengan Dimitri, kini persahabatan Rose dan Lissa dipertaruhkan. Dalam pertarungan besar menghadapi kaum Strigoi, Rose harus memilih antara nyawa, cinta, dan dua orang paling penting dalam hidupnya. Tapi, apakah pilihannya berarti harus mengorbankan nyawa yang lain?
Review :
Buku kali ini butuh waktu yang panjang buat aku bacanya. Pertama, karena memang daftar buku yang harus aku baca cukup panjang, dan yang kedua karena aku belum punya waktu bener-bener bebas buat bikin reviewnya. Nah, kali ini akhirnya aku punya waktu itu dan kucoba buat paparkan sepotong review tentang Shadow Kiss.
Mengingat novel ini uda aku nantikan sejak lama, aku cukup antusias bacanya. Awal cerita cukup lucu menurutku. Seperti biasa, Rose terhisap ke pikiran Lissa, dan saat itu Lissa lagi ‘hmm’ ma Christian. Haha.. Jelas aja Rose jengkel dan menyelinap keluar dari asrama. Nah,nah.. dia malah ketemu Dimitri. Mereka mengobrol sebentar karena kemudian Rose harus bersembunyi. Ada yang datang. Ternyata Alberta, kapten pengawal Akademi. Rose mendengarkan pembicaraan Alberta dan Dimitri mengenai Victor Dashkov yang ternyata belum juga dijatuhi hukuman akibat ulahnya. Well, kalian ingat cerita buku sebelumnya kan, tentang kejahatan Dashkov? Nah, tentu saja berita ini juga mengejutkan teman-teman Rose saat berhari-hari kemudian ia menceritakannya pada mereka. Oke, yang ini kita skip dulu.
Kembali ke saat Rose akan kembali ke dalam asrama malam itu. Setelah ia berpisah jalan dengan Dimitri dan ia akan masuk gedung, ia melihat bayangan di antara semak pohon. Yups, saat itulah ia melihat hantu kali pertama. Ia melihat Mason yang hanya berdiri dan tampak pucat. Tapi jelas, Rose tidak percaya hantu, terlepas dari keberadaan vampir yang memang nyata. Akhirnya malam itu ia tidak bisa tidur. Hari berikutnya, saat pengumuman praktik lapangan yang seharusnya membuat dirinya bersemangat, malah membuat segalanya makin buruk. Ternyata ia dipasangkan pada Christian Ozera, bukannya dengan Lissa Dragomir yang kelak bakal jadi tanggung jawabnya. Yaaaa.. Selama enam minggu kedepan, Rose harus menjadi pengawal Christian, dan ini jelas bakal jadi enam minggu yang sangat panjang. Hmm, awalnya tentu saja terjadi kekacauan karena Rose memberontak akibat ia mendapat nama Christian, sedangkan Lissa di jaga oleh Eddie Castile, sahabat Mason. Dulu.
Yah, setelah mengalami pertentangan, akhirnya ia terpaksa menahan ego nya dan menerima fakta bahwa ia akan mengikuti Christian kemanapun cowo itu pergi. Harinya makin berat saat ia bertemu dengan Adrian Ivashkov yang terus menggodanya. Hhaha.. Ampun deh.
Naaah, akhirnya hari-hari Rose dan Christian dimulai nii. Awalnya jadwal Lissa dan Christian sama, jadi mereka berempat masi bisa ngumpul-ngumpul bareng. Tapi kemudian mereka berpisah. Terpaksa Lissa dan Eddie pergi ke kelas Lissa sementara Christian dan Rose pergi ke kelas ilmu kuliner pilihan Christian 😛 Rose mencak-mencak tahu pilihan pelajaran Christian. Hhaha.. Tapi saat inilah ujian pertama bagi anak-anak Dhampir dimulai. Di ujung selasar, Shane Reyes diserang oleh Strigoi palsu yang tak lain adalah salah seorang instruktur mereka. Namun saat keadaan makin pelik karena tidak hanya Shane yang diincar, Eddie turun tangan dan Rose harus menjaga Christian dan Lissa. Saat drama berakhir, mereka berdua mendapat pujian karena kesigapan mereka. Kemudian mereka pun berpisah, dan Rose dan Christian pergi ke kelas ilmu kuliner.
Di sini Christian dan Rose mulai membuka diri. Mereka mengobrol sementara Rose mengawasi sekeliling dan Christian memasak. Ternyata hasil masakan Christian tidak parah-parah kali. Hha.. Akhirnya kelas berakhir dan saat mereka akan pergi ke asrama Christian, mereka bertemu dengan Brandon Lazar yang berwajah memar. Rose menanyakan penyebabnya, tapi cowo itu ngga mau bahas. Saat itulah ujian pertama buat Rose dimulai. Wajah Stan muncul dari kegelapan saat ia menerjang mereka. Rose pun langsung bereaksi dan siap menghadapi Stan. Tapi sial, terjadi sesuatu yang membuat tubuhnya membeku. Ia melihat Mason. Lagi. Transparan, berkilau, dan sedih. Rose terpaku menatap Mason yang mengangkat satu tanggannya yang transparan dan menuding sisi lain kampus, yang tidak dimengerti Rose apa maksudnya. Kemudian ia rubuh karena hantaman Stan. Ia kaget setengah mati.
Akibat keteledorannya mengabaikan Moroi nya, Rose harus menghadapi sidang di depan komite yang menanganinya. Ia tidak mengungkapkan akar masalah sebenarnya yang menyebabkan ia hilang konsentrasi. Dan ia mendapat hukuman tentu saja. Kemudian ia juga harus menghadapi kemarahan Lissa dan berbagai desas-desus yang ada di sekelilingnya, walaupun Christian tidak terlalu mempermasalahkan dan malah cenderung menanggapinya dengan candaan. Saat mereka berkumpul inilah akhirnya Rose menceritakan tentang masalah Victor Dashkov yang tidak pernah dianggap bersalah. Tentu saja Lissa langsung ketakutan membayangkan Victor yang berkemungkinan bebas. Persidangan resmi Victor baru akan diadakan seminggu kedepan dan mereka memaksa ingin ikut bersaksi, tapi para petinggi kampus tidak setuju.
Weeeell, ada satu saat Adrian menarik Rose ke dalam mimpi rancangan Adrian, hmm, cukup romantis oey. Hhaha.. Habisnya Adrian keliatan tergila-gila beneran sama Rose siiih, walaupun si Rose selalu menanggapinya dengan enteng dan cenderung kesal karena Adrian terus mengikutinya. Tapi kurasa ini daya tarik tersendiri dari novel ini. Selain cinta Rose pada Dimitri, kini ada sosok Adrian yang membuat cinta segitiga ini lebih asyik 😀 Di mimpi ini, Adrian terus berusaha membuat Rose terkesan, bahkan berjanji akan membawa Rose dan kawan-kawan untuk bersaksi di persidangan Victor. Tentu saja Rose menyepelekannya 😛
Terlepas dari Adrian yang sering menggoda Rose, tenyata Christian cemburu melihat kedekatan Adrian dan Lissa yang selalu membicarakan masalah sihir. Rose yang kini jadi tempat curhat Christian. Hha.. Saat Christian akan minum darah donor, sialnya mereka berdua bertemu dengan Jesse dan Ralf yang menyebalkan. Kedua cowo ini mengajak Christian untuk bergabung dengan kelompok rahasia mereka. Ampun deh. Seolah Christian mau aja diajak begituan.
Weekend.  Rose harus melakukan pelayanan masyarakat sebagai hukuman keteledorannya tempo hari. Kemudian ia pun pergi ke Gereja. Di sanalah ia melakukan hukumannya. Dan ternyata Dimitri membantunya. Asiik 😀 Tapi hari berikutnya, jelas ia mulai mengawal Christian lagi. Tapi ada yang membuatnya senang. Tenyata Rose, Christian, Lissa, Eddie, dan Adrian pergi ke persidangan Victor. Dan ini berkat campur tangan Adrian, ntah bagaimana caranya. Tapi nanti terungkap kok penyebabnya. Hha..
Nah, kembali ke cerita. Dalam penerbangan, entah kenapa Rose pusing setengah mati. Membuat Alberta serta Dimitri cemas. Ia pun makan, minum obat, dan ia tertidur. Saat bangun, mereka sudah mendarat di Istana Kerajaan Moroi.
Mereka berpisah masuk ke kamar masing-masing, namun Lissa mendapat undangan dari sang ratu. Seorang diri. Terpaksa Rose hanya mengawasinya dari pikiran Lissa saja. Setelahnya, Rose dan kawan-kawan bertemu dengan Mia Rinaldi, cewek yang setahun lebih muda dari Rose, yang di cerita sebelumnya pernah menjadi mimpi buruk Lissa dan Rose, namun kini sejak ia juga menjadi korban Dashkov, ia berubah. Mereka mengobrol untuk sesaat, hingga kemudian Mia menyampaikan pesan kepada Rose dari salah seorang petugas keadilan. Dan ternyata isi pesan itu dari Victor Dashkov yang mengancam dengan halus akan membongkar perihal hubungan Rosa dan Dimitri di depan persidangan. Segera Rose mendatangi Dimitri, dan mereka pun mengunjungi Victor di tahanan. Kali ini Dimitri yang gantian mengancam Victor.
Hari berikutnya persidangan Victor. Seusai pembacaan dakwaan, ratu memanggil Lissa. Ia memberi Lissa penawaran akan rencana kuliah Lissa kelak. Setelah urusannya dengan Lissa kelar, ratu kemudian  memanggil Rosa. Mengejutkan memang. Dan yang lebih mengejutkan, ratu memerintahkan agar Rosa menghentikan ‘hubungannya yang menjijikkan’ dengan keponakan buyutnya yang tersayang, Adrian. Alamak -.-a Jelas-jelas ini membuat Rosa kaget. Apalagi mendengar rencana ratu yang ingin menjodohkan Adrian dan Lissa. Wow.. Tapii, mau ngga mau ia harus diam. Ia tidak ingin merunyamkan hubungan Lissa dan Christian yang akhir-akhir ini sedang panas karena Christian sedang dibakar cemburu akibat kedekatan Lissa dan Adrian. Biar bagaimanapun, kebahagiaan Lissa ada pada Christian, begitu pula sebaliknya.
Setelah perbincangan dengan sang ratu, Rosa tidak menceritakan yang sesungguhnya pada Lissa dan mereka pun pergi bersenang-senang, sebelum harus mengejar penerbangan kembali ke Akademi. Namun sayang, seperti keberangkatan sebelumnya, kali ini penerbangan kepulangan Rosa juga tidak berjalan mulus. Bahkan rasa pusing Rosa lebih parah hingga menyebabkan ia jatuh pingsan. Ia merasa sedang dikeroyok banyak hantu sebelum ia tidak sadarkan diri.

Baca juga : The Cuckoo's Calling ( Dekut Burung Kukuk ) - Robert Galbraith
Terpaksa, saat ia tersadar, ia mau tidak mau mengaku bahwa ia melihat hantu. Well, bukan keputusan tepat rupanya. Karena Dr.Olendzki, Alberta, dan Dimitri yang mendengar pengakuan Rosa dan malah menganggap anak itu sedang mengalami stress berat. Rosa terpaksa ikut konseling atau pilihannya ia ditarik dari praktik lapangan nya. Hmm.. Sial.
Tapi terlepas dari masalah ini, ia mulai teringat kembali pada misteri tentang klub tarung bangsawan yang banyak menyebabkan para moroi di Akademi babak belur. Saat mengobrol dengan Adrian, akhirnya misteri ini sedikit tersingkap. Akhirnya, semakin waktu berlalu Rosa mengerti kenapa ia sering melihat Mason, bagaimana itu bisa terjadi, dan apa yang coba di peringatkan oleh Mason. Strigoi. Menyerbu Akademi dan meninggalkan duka yang amat mendalam bagi Akademi, terutama Rosa yang harus kehilangan orang yang sangat ia cintai. Aaarg.. Bahkan diakhir kisah pun Adrian yang clenge’an bisa tampak merana 😦(koleksinovelku)


IMG_20200725_224425

Selamat membaca!***

Komentar

Popular Post

Dunia Kafka karya Haruki Murakami

Nagasasra dan Sabuk Inten - SH Mintardja

A Man Called Ove - Fredrik Beckman