Dunia Anna - Jostein Gaarder

Dunia Anna - Jostein Gaarder


PEI Dunia Anna
Beberapa novel karya Jostein Gaarder mengisahkan sebuah kisah-kisah yang penuh fantasi dan membawa pembacanya menebak-nebak akhir dari kisah-kisah yang disajikannya, terkadang juga membuat Saya memikirkan akan jalan cerita lanjutannya. Dunia Anna adalah novel yang mengisahkan bagaimana seorang Anna bertemu dengan cicitnya melalui mimpi, namun yang ditemukannya adalah cicitnya marah kepadanya sebab Ia menuntut agar bumi kembali menjadi indah lagi, tanpa kerusakan lingkungan, tanpa penebangan pohon, dan Ia ingin melihat kembali hewan-hewan yang sudah punah.

Novel ini banyak mengandung nilai-nilai kecintaan pada lingkungan, sebab dalam novel ini dijelaskan bahwa karbon dioksida sudah memenuhi seluruh atmosfer bumi, belum lagi pengerukan minyak bumi yang berlebihan tanpa memikirkan bahwa ada generasi selanjutnya yang akan menduduki bumi ini. Anna sebagai bagian dari generasi saat ini dituntut untuk dapat memikirkan lebih jauh kondisi bumi ini, sebab pada saat inilah manusia tidak lagi memikirkan kata cukup pada apa yang didapatnya, namun mereka lebih sering menggunakan kata lagi.

Kekhawatiran Anna pada kondisi bumi ini dan pada hewan-hewan yang tersisa saat ini membuat Ia dengan melakukan program-program yang dapat dilakukannya untuk penyelamatan lingkungan, meskipun Ia tau bahwa hal itu sulit dilakukan belum lagi manusia memiliki sifat egois terhadap segala sesuatu dan ingin mendapatkan apa yang didapatnya.


Perlu diketahui tingginya kadar COdi atmosfer disebabkan oleh manusia akibat pembakaran bahan fosil dan dilakukan pembakaran hutan yang akan digunakan untuk alih fungsi lahan, selain itu dampak dari karbon dioksida ini menyebabkan kenaikan suhu bumi yang artinya bumi akan mengalami pemanasan, jika suhu bumi terus menerus memanas maka akan terjadi pencairan es di kutub, sehingga tidak ada tempat bagi hewan-hewan yang tinggal di kutub utara, dan jika es terus-menerus mencair maka bumi dapat kehilangan daratan sebagai tempat tinggal bagi mahluk hidup.

Penulis mengajak pembacanya untuk peka terhadap lingkungan dan peduli akan keberlangsungan bumi kita, itu sebabnya pada tahun 1997, Jostein Gaarder dan Siri Danneviq, istrinya mendirikan Sophie Prize yaitu penghargaan pada individu atau kelompok yang memperjuangkan atau membangun masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, sebesar US$ 100,000, yang diberikan setiap tahun. Itu sebabnya melalui novel in, Jostein Gaarder kembali mengingatkan perlunya pelestarian lingkungan untuk keberlangsungan mahluk hidup di bumi ini.

Kisah ini ditulis dalam bentuk yang sederhana sehingga pembaca dapat mengerti tujuan dari penulis itu untuk mengampanyekan pelestarian lingkungan. Saya sangat merekomendasikan buku ini terutama untuk pencinta lingkungan dan khususnya generasi saat ini yang ingin terus mengetahui bahwa saat ini kita tidak boleh menginginkan semua yang bumi ini berikan pada kita, sebab kita perlu mengetahui bahwa akan ada generasi setelah kita yang tinggal di planet ini.(pusdimafis)


PEI download


Selamat membaca!***

Komentar

Popular Post

Dunia Kafka karya Haruki Murakami

A Man Called Ove - Fredrik Beckman

Musashi - Eiji Yoshikawa