Perempuan di Titik Nol - Nawal El Saadawi

PEI perempuan di Titik nol
Perempuan di Titik Nol

Novel karya Nawal El Saadawi yang berjudul Perempuan Di Titik Nol ini menceritakan tentang seorang gadis, dari anak petani yang penuh dengan konflik. Sejak kecil perempuan yang bernama Firdaus ini sering mendapatkan penganiayaan oleh orang yang disebutnya sebagai ayah, penganiayaan tersebut juga didapatkan oleh ibunya.
Saat ayah dan ibu Firdaus meninggal, Firdaus tinggal bersama pamannya, di sana, ia bertemu dengan sebuah benda aneh yang baru pernah ia lihat, yaitu cermin. Di rumah pamannya pun nasib Firdaus tidak lebih baik dari nasib waktu  ia tinggal bersama orangtuanya. Pamannya yang seorang guru juga sering melakukan kekerasan fisik, yang lebih parahnya ialah, pamannya sering melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya. Saat tinggal bersama pamannya, Firdaus disekolahkan oleh pamannya dan lulus dengan nilai terbaik. Tidak lama setelah Firdaus lulus dari sekolah tersebut, pamannya menikah dengan anak dari guru sekolahnya. Wanita yang sekarang menjadi bibi bagi Firdaus tidak betah jika Firdaus terlalu lama tinggal di rumahnya. Karena hal itu, Firdaus lalu dijodohkan oleh laki-laki tua berumur 60 tahun yang kaya raya, tetapi dengan muka penuh bisul dan jika bisul itu ada yang pecah, baunya sangat menyengat. Untuk balas budi sang paman, akhirnya Firdaus pun menerima pinangan dari laki-laki tua itu, walaupun dengan setengah hati.
Hidup dengan laki-laki tua itu pun tidak membuat hidup Firdaus lebih baik, Ia malah memperlakukan Firdaus bagaikan babu. Karena perlakuan suami tuanya itu, firdaus melarikan diri dari rumah dan setelah Ia berlari jauh dari rumah tibalah ia di sungai nil dan bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Bayoumi. Bayoumi pun tidak jauh dengan laki-laki lain, ia hanya menginginkan tubuh Firdaus. Bayoumi mengajak Firdaus untuk tinggal satu rumah dengannya, dan menikmati tubuh Firdaus bersama teman-temannya. Bayoumi lah yang membawa Firdaus menjadi seorang pelacur. Kali ini ia bertemu dengan seorang perempuan cantik yang bernama Syarifa yang ternyata tak lebih dari seorang germo. Namun, berkat perempuan itu Firdaus lebih mengenal lagi tentang dunia pelacuran dan mengetahui bahwa ia memiliki tubuh dengan harga diri yang tinggi, disitu Firdaus merasakan kenikmatan dunia. Karena adanya konflik antara Firdaus dan Fawzi (pacar Syarifa) yang ingin memperistri Syarifa. Maka atas sikap Syarifa Firdaus yang penuh rasa hormat kepada siapapun yang di temuinya, Firdaus pun kembali melarikan diri. Di jalan ia di ajak oleh seseorang untuk masuk kedalam mobil dan dibawa ke hotel. Setelah melakukan persetubuhan, Firdaus diberi uang sebesar 10 pon.
Karena Firdaus merasa tidak tenang dengan pekerjaan sebagai pelacur, akhirnya dia memutuskan untuk mencari pekerjaan lain,  yaitu sebagai pekerja kantoran. Saat itulah Firdaus merasakan jatuh cinta dengan lawan jenis. Dan Firdaus menikah dengan laki-laki itu, namun tetap saja, laki-laki menganggap bahwa wanita adalah pelacur, hanya saja, seorang istri dapat melakukan persetubuhan tanpa dibayar, sedangkan pelacur jalanan harus dibayar.
Akhirnya, Firdaus kembali lagi ke pekerjaan lamanya sebagai pelacur. Dan suatu saat ada yang memanggil Firdaus agar Firdaus mau bekerja untuknya. Namun pekerjaan sebagai pelacur membuat Firdaus sadar bahwa harga dirinya sudah terinjak-injak. Saat itulah Firdaus mencari jalan keluar agar dia dapat merasakan kebebasan sesungguhnya. Firdaus lalu mengambil sebuah pisau dan menusukkannya ke tubuh orang yang mempekarjakannya hingga berkali-kali. Dan firdaus menyerahkan dirinya ke kantor polisi. Firdaus mendapat hukuman mati karena ulahnya sendiri. Ketika dia mendapatkan keringanan hukuman, dia malah menolak. Firdaus yakin bahwa kebebasan yang sesungguhnya adalah saat ia telah pergi meninggalkan dunia.
Keunggulan dari cerita di novel ini adalah kita (khususnya laki-laki) dapat lebih menghargai perempuan, apalagi perempuan yang bukan mukhrimnya. Dan bagi para perempuan adalah, jika ada yang melekukan hal seperti cerita di atas, lakukan perlawanan, karena itu merupakan hal yang tidak patut diterima oleh perempuan.
Dari segi halaman, novel ini cukup tipis karena hanya 177 halaman, tetapi kekurangannya adalah terlalu banyak prakata dari penulisnya dan cover buku yang kurang menarik minat pembaca.(pusdimafis)

PEI download


Selamat membaca!***

Komentar

Popular Post

Dunia Kafka karya Haruki Murakami

A Man Called Ove - Fredrik Beckman

Nagasasra dan Sabuk Inten - SH Mintardja