Anna Karenina 2 - Leo Tolstoy
Anna Karenina 2
Judul : Anna Karenina
Pengarang : Leo Tolstoy
Penerbitan : 1999 oleh Wordsworth Classics (B. Inggris)
Jumlah Halaman : 813
Genre : romance
Anna! Oh, Anna!
Jika hanya ada satu h hal yang saya pelajari dari kisahmu, hal itu adalah “love is not enough, because life will get in the way“. Cinta tidak cukup untuk mempertahankan suatu hubungan, karena berbagai faktor kehidupan akan mempengaruhi keberlangsungan hubungan tersebut.
Anna Karenina, seorang sosialita Russia pada akhir abad ke-19. Anna yang cerdas dan memesona mencampakkan suami serta anaknya demi kehidupan bersama kekasih gelapnya, Alexis Vronsky. Ketika perselingkuhan mereka menjadi pengetahuan umum, Anna tidak hanya kehilangan keluarganya, namun ia juga kehilangan status sosialnya sebagai sosialita ketika lingkungan pergaulan masyarakat kelas atas Russia mengucilkannya. Anna hanya memasang muka tebal dan mencoba hidup sewajarnya karena dia percaya bahwa cintanya dengan Vronsky adalah segala-galanya.
Selain kisah cinta Anna, buku Anna Karenina pun menceritakan kisah Constantine Levin, seorang petani yang memendam rasa kepada Kitty Shcherbatskaya, adik ipar dari kakaknya Anna Karenina. Setelah lamarannya kepada Kitty ditolak, Levin kembali ke desa dan mencurahkan seluruh perhatiannya kepada rumah dan tanahnya, sekaligus menulis sebuah buku mengenai pertanian. Usaha Levin untuk mengembangkan tanah yang dimilikinya diceritakan berselang-seling dengan upaya Anna dan Vronsky untuk hidup berlandaskan cinta yang terhina.
Membaca Anna Karenina memang membutuhkan kerja keras, namun saya tidak menyesali dua bulan yang saya habiskan untuk membaca buku ini. Rasanya kurang tepat jika Anna Karenina disebut sebagai buku yang menghibur, karena walaupun tingkat detail buku ini menjadi candu, namun juga menjadi salah satu alasan mengapa buku ini begitu berat untuk dibaca. Bayangkan saja, selain kaya akan detail mengenai kehidupan sosial Russia di abad ke-19, Anna Karenina pun memiliki banyak chapter mengenai teknik pertanian (dalam subplot Levin) – yang awalnya menarik tapi lama-kelamaan menjadi cukup membosankan.
Meskipun ceritanya agak berat dan ketebalan bukunya sangat mengintimidasi, saya rasa setiap orang harus membaca Anna Karenina setidaknya sekali seumur hidup. Ceritanya sangat kaya, dan walaupun menggambarkan budaya yang cukup berbeda dengan budaya Indonesia, Leo Tolstoy sangat lihai dalam menggambarkan suatu peristiwa dari berbagai perspektif. Kehidupan Anna, Vronsky, Levin – semuanya saling berhubungan dan segala keterkaitan itu diceritakan mengalir dengan sangat mulus. Tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri.
Karakter favorit saya adalah Levin. Walaupun dia digambarkan sebagai orang yang cukup polos, khususnya dalam kehidupan sosial Russia, karakter Levinlah yang saya rasa mengalami perubahan terbesar sepanjang buku ini. Segala kejadian dalam Anna Karenina begitu mempengaruhinya sehingga dia berubah dari seorang agnostik menjadi seseorang yang lebih spiritual.
Mengenai tokoh Anna Karenina sendiri, yah, sebetulnya saya agak bingung mengapa saya sering mendengar Anna disebut-sebut sebagai salah satu heroin terbaik dalam dunia sastra, karena menurut saya perilaku Anna kurang baik untuk dijadikan contoh. Mungkin keteguhan dirinya untuk memperjuangkan cintanya yang memberikan dia julukan tersebut. Yang jelas, terlepas dari setuju/tidaknya dengan kelakuan Anna, saya sangat merekomendasikan buku ini, apalagi bagi yang menyukai genre romance dan ingin beralih ke kisah romance yang lebih berbobot. (pauspembuku).
Selamat membaca!***
Komentar