A Tale Two Cities Charles Dickens

A Tale of Two Cities

PEI A Tale of Two Cities


Sesuai judulnya, novel ini mengambil latar utama dua kota, London dan Paris abad 17. Kota London saat itu masih mencekam karena perampokan dan momok hukuman mengerikan yang diberikan kepada orang yang dianggap bersalah, walaupun hanya kesalahan ringan saja. Sedangkan ketimpanga sosial dan kesewenang wenangan kaum bangsawan Paris kepada kaum papa sungguh mengiris hati. Dikisahkan pada zaman itu, kaum bangsawan Paris mengadakan pesta setiap dua minggu sekali di tengah wabah kelaparan yang merenggut jiwa rakyat mereka. Kaum bangsawan memakai pakaian mewah dengan perhiasan yang memukau sedangkan rakyat mereka kurus kering dan compang-camping. Pada zaman itu, bangsawan tidak bekerja, namun mereka tetap kaya dan hidup mewah karena memiliki tanah yang luas yang disewakan pada penduduk, dan karena bangsawan tersebut seperti pemimpin di daerah nya masing-masing. Ada salah satu adegan yang sangat mengiris hati, yaitu ketika kereta sang Marquis (sebutan untuk bangsawan Paris pada saat itu) melaju dengan sangat cepat dan menabrak seorang anak kecil sampai mati, Marquis tersebut hanya melempar uang koin dengan tidak peduli, justru seolah olah dia terganggu karena perjalanan nya terganggu.

Dikisahkan seorang dokter bernama Alexandre Manette dijebloskan ke dalam penjara Bastille selama 18 tahun oleh seorang bangsawan, tanpa diadili terlebih dahulu . Hari - hari dalam penjara sangat mengoyak hati sang dokter karena sehingga mengambil akal sehatnya. Ketika penyakitnya kambuh maka dia akan mulai membuat sepatu karena mengira dirinya tukang sepatu. Dia pun tak mampu mengenali orang lain. Namun akhirnya, putrinya, Lucy Manette berhasil menemukan dirinya berkat bantuan karyawan Bank , Mr Lorris, di rumah mantan pelayan nya yang bernama Mr.Defarge yang memiliki kedai anggur di Paris. Lucy membawa ayahnya pulang ke London, dan di perjalanan, dia bertemu dengan Charles Darnay, dan mereka pun saling menyukai. Charles adalah pemuda tampan yang bekerja sebagai guru bahasa Perancis di Universitas Cambridge. Suatu saat Charles Darnay tersandung suatu kasus yang menyebabkan dirinya hampir saja dihukum mati. Namun beruntung pengacara Sydney Carton  berhasil membebaskan nya. Secara mengejutkan, wajah mereka berdua mirip, seandainya Carton lebih merapikan penampilan nya. Sydney sebetulnya adalah seorang pemuda yang cemerlang, namun luar biasa cuek dan penampilannya selalu awut-awutan. Hidupnya tidak terarah dan menjadi pecandu alkohol yang parah. Sydney bersikap masa bodoh terhadap apapun termasuk pada dirinya sendiri, namun ia sangat perhatian terhadap Lucy.

Di hari pernikahan Charles dan Lucy, Dr.Manette mengetahui nama asli sekaligus siapa Charles Darnay sebenarnya. Namun Dr.Manette membujuknya untuk tidak memberitahu siapapun , terutama Lucy. Dr Manette sangat terguncang setelah mengetahui siapa Charles sebenarnya, sehingga penakitknya kambuh. Namun Mr Lorry dan Miss Pross (pengasuh Lucy) mengira penyakit Dr Manette kambuh karena dia harus berjauhan dari Lucy . Namun Dr Manette berhasil sembuh, dan mereka pun hidup bahagia, bahkan Sydney yang telah mengungkapkan rasa sukanya pada Lucy sebelum Lucy menikah pun, ikut berbahagia untuk pasangan itu dan tetap mengunjungi rumah mereka.

Badai dalam kehidupan mereka mulai datang ketika revolusi Perancis terjadi, dan Charles, yang ternyata adalah bangsawan Perancis, merasa harus pulang ke negerinya karena rasa bersalah dan  untuk menyelamatkan pelayan nya yang ditangkap. Charles Darnay bukanlah nama sebenarnya, nama sebenarnya adalah Charles Evremonde. Dia membuang gelar bangsawan nya beserta harta dan kedudukan nya di Paris karena muak dengan cara hidup bangsawan yang berfoya-foya ditengah kesengsaraan masyarakat dan menindas mereka dengan kejam. Ia pun melarikan diri ke London dan menghidupi dirinya dengan mengajar bahasa Perancis. Namun setelah revolusi Perancis terjadi, dia sadar telah melakukan kesalahan. Dia meninggalkan tanggungjawabnya sebagai Marquis dan memilih hidup bahagia di London. Dia telah menyerahkan berbagai problematika sebagai bangsawan kepada pelayan nya, dan memilih hidup yang sederhana di London.. Maka ketika masyarakat menyeret pelayan nya ke penjara karena suatu kesalahpahaman, Darnay merasa sangat bersalah dan ingin bertanggungjawab..

Charles pun diam-diam pergi ke Paris, dengan harapan dapat menjelaskan hal sebenarnya dan meredakan amarah penduduk sehingga dapat membebaskan pelayan nya dari penjara. Namun ia salah. Karena api kemarahan telah menyulut ke seluruh penjuru negeri yang membuat bangsawan-bangsawan dan semua orang yang di curigai ke bawah La Guillotine, alat untuk memenggal kepala pada zaman itu yang sangat legendaris.

Lucy dan ayahnya yang telah mengetahui bahwa Charles pergi ke Paris, segera menyusul. Dan berkat pengaruh Dr Manette yang sangat disegani karena pengalaman nya menjadi pesakitan di Bastille selama 18 tahun, maka Charles Darnay pun memenangkan peradilan dirinya. Namun, siapa sangka, sepucuk surat yang diambil dari salah satu kamar penjara Bastille, telah memberatkan nya sehingga ia kembali masuk ke dalam penjara. Kali ini Dr Manette tak dapat lagi menolongnya, karena.. surat tersebut dituliskan oleh dirinya sendiri saat , masih dipenjara di Bastille ! Apakah isi surat tersebut ? Apa hubungan nya dengan Madame Defarge ? Serta bagaimanakah sepucuk surat dapat membuat Charles menjadi terdakwa ? Di saat asa hampir padam, datanglah pembawa harapan, yang mengiris hati sekaligus mengukir senyuman.(riatmi)


PEI download


Selamat membaca!***

Komentar

Popular Post

Dunia Kafka karya Haruki Murakami

A Man Called Ove - Fredrik Beckman

Nagasasra dan Sabuk Inten - SH Mintardja